NEWS
Ketua DPR Buka Sidang Parlemen Asia Pasifik Terkait Percepatan MDGs

Ketua DPR Setya Novanto membuka sidang Parlemen Asia Pasifik terkait percepatan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) dan persiapan menuju Post 2015 Development Agenda di Surabaya.
Pada kesempatan itu, Setya Novanto mengingatkan kembali bahwa waktu pencapaian MDGs hanya tersisa 415 hari, dan setelah itu, Parlemen harus bersiap menyambut agenda pembangunan pasca 2015. "Sampai saat ini negara-negara Asia Pasifik masih menghadapi berbagai agenda pembangunan yang belum usai,"ujarnya.
Menurutnya, tantangan kedepan yaitu permasalahan urbanisasi, dampak perubahan iklim dan global warming, polusi dan kelangkaan air, serta isu krusial lainnya harus menjadi perhatian serius.
Kondisi pencapaian MDGs yang banyak belum tercapai di negara-negara Asias Pasifik, pada umumnya terkait tingginya tingkat kemiskinan, Angka Kematian anak dan angka kematian ibu (AKI) yang sangat mengkhawatirkan, dan terbatasnya akses sanitasi dan air bersih.
Di Indonesia AKI mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari 228 per 100 ribu kelahiran hidup (2007), menjadi 359 per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2012. Selain itu sebanyak 39 juta penduduk Indonesia masih belum memiliki akses terhadpa air bersih.
Acara kali ini mengusung tema "Penguatan Peran Parlemen Asia Pasifik dalam MDGs dan Post 2015 Development Agenda (Strengthening the role of Asia Pacific Parliaments on MDGs Acceleration and Post-2015 Development Agenda). Upaya percepatan MDGs di akhir waktu sebelum 2015 dituangkan dalam sesi hari ini "Attaining the MDGs by 2015 : Are we there yet?" dan sesi pada hari Kamis (13/11) yang akan membahas stepping stone perumusan target pembangunan pasca 2015 : "Moving forward : Parliamentary Engagement in Devising Development Agenda Beyond 2015. Dalam sesi I dan II hari ini, beberapa delegasi akan menyampaikan lesson learned dari negaranya masing-masing. (Sugeng), foto : eka hindra/parle/hr.