[Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putri Anetta Komarudin saat mengikuti pertemuan Kemitraan Parlemen Asia-Eropa atau Asia Europe Parliamentary Partnership (ASEP) ke-11 dengan tema ”Parlemen Proaktif untuk Perdamaian, Keamanan, dan Kesejahteraan Bersama" yang dilaksanakan secara virtual dari Jakarta, Selasa (16/11/2021). Foto: Runi/Man

 

Dua tahun terakhir, negara-negara di seluruh dunia menghadapi pandemi Covid-19 yang sangat berdampak luas. Belum lagi beberapa negara yang dilanda peperangan dengan krisis politik yang belum terselesaikan seperti di Palestina, Yaman, Suriah, Myanmar, Afghanistan, dan Lebanon. Guna mendukung berbagai upaya perdamaian dan melihat kondisi dan situasi di negara-negara tersebut, sudah seharusnya dapat menitikberatkan koordinasi negara-negara anggota Kemitraan Parlemen Asia-Eropa melalui Parlemen.

 

Demikian dikatakan Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Putri Anetta Komarudin usai mengikuti pertemuan Kemitraan Parlemen Asia-Eropa atau Asia Europe Parliamentary Partnership (ASEP) ke-11 dengan tema ”Parlemen Proaktif untuk Perdamaian, Keamanan, dan Kesejahteraan Bersama" yang dilaksanakan secara virtual dari Jakarta, Selasa (16/11/2021). Selain Puteri, turut hadir Pimpinan dan Anggota BKSAP DPR RI.

 

“Sejak hari pertama kemerdekaan, Republik Indonesia telah berkomitmen penuh untuk berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan global. Peran aktif kami dalam menjaga perdamaian PBB adalah salah satu buktinya. Kami juga terus mendukung inisiatif PBB yang bertujuan untuk memperkuat pemeliharaan perdamaian agar sesuai dengan tujuan menyelesaikan tantangan perdamaian dan keamanan. Oleh karena itu, kami siap memberikan dukungan pelaksanaan aksi untuk pemeliharaan perdamaian yang efektif,” jelas Puteri.

 

Dalam hal ini, Anggota Parlemen berkomitmen untuk menjadi mitra sejati bagi perdamaian dunia dengan berfokus pada bidang pemeliharaan perdamaian, pencegahan konflik, pembangunan berkelanjutan, dan kontra terorisme. “Di bidang pemeliharaan perdamaian, kami mendorong perdamaian dan keamanan global untuk memajukan peran perempuan dalam kegiatan pembangunan perdamaian,” imbuh politisi Partai Golkar itu.

 

Pada pencegahan konflik, BKSAP DPR RI menyoroti perlunya Dewan Keamanan (DK) untuk membangun sinergi dan terlibat dengan organisasi lain guna membangun mekanisme pencegahan konflik. “Dalam penanggulangan terorisme, kami menerapkan pendekatan komprehensif yang menyeimbangkan pendekatan keras dan pendekatan lunak yang mencakup upaya untuk mengatasi akar penyebab terorisme, dan program deradikalisasi, kontra-radikalisasi dan reintegrasi,” jelas Puteri.

 

Di sisi lain, legislator dapil Jawa Barat VII tersebut mengusulkan agar legislasi nasional di negara-negara anggota ASEP bisa sesuai dengan norma-norma yang berlaku, hal tersebut diusulkan guna menjaga perdamaian dunia. Dimana, agar pembangunan berkelanjutan bisa benar-benar bisa diimplementasikan ke dalam peraturan perundang-undangan di negara-negara anggota ASEP.

 

”Contohnya, dengan adanya percepatan vaksin, percepatan pembangunan, kesetaraan gender dan juga hal lainya, bisa terakomodir dengan seksama. Dengan demikian hal tersebut mampu menjadi  salah satu langkah yang baik, guna mendorong perdamaian dunia. Ketika seseorang mendapatkan kesetaraan, tedensinya akan lebih merasakan kedamaian dalam suasananya”, pungkas Anggota Komisi XI DPR RI itu. 

 

Putri berharap dengan terselenggaranya forum-forum seperti ini, bukan hanya menjadi forum komunikasi biasa, namun juga bisa benar-benar mendorong usaha-usaha untuk perdamaian di negara-negara konflik. ”Ketika kita bisa lebih berhubungan secara baik lewat diplomasi yakni melalui pemerintah dan parlemen tentu usaha-usaha yang kita lakukan bisa lebih terlihat dan diharapkan usaha yang kita lakukan membuahkan hasil. Dikarenakan forum seperti ini tidak hanya dilakukan satu atau dua kali, memang harus terus menerus agar manfaat bisa terasa terutama di negara konflik,” harap Puteri. (rni/sf)