[Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana saat pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar di Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/1/2022). Foto: Bianca/Man]
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana mengapresiasi Kementerian Luar Negeri yang selalu melakukan diskusi, dialog, pertemuan untuk bersama-sama mengawal, menjaga dan memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia. Menurutnya, BKSAP sebagai bagian dari DPR RI dengan Kemlu perlu bersama-sama selalu mengawal kepentingan-kepentingan dalam diplomasi global.
"Jadi BKSAP memiliki tugas penjuru atau vocal point untuk diplomasi melalui parlemen. Di pemerintahan, Kementerian Luar Negeri menjadi penjuru, sehingga sangat penting diadakan pertemuan seperti ini untuk sama-sama menyamakan visi misi dan hal-hal atau isu-isu yang memang menjadi diplomasi pemerintah," ungkapnya usai pertemuan dengan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar di Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/1/2022).
Putu menilai, di masa pandemi, diplomasi multitrack mempunyai peran vital dan penting dalam menyukseskan berbagai kebijakan luar negeri RI, di mana kerja sama dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan. "Dulunya hanya pemerintah, sekarang berbagai pihak, di dalam diplomasi ini tentu kita mendorong agar Kementerian Luar Negeri juga memberikan supervisi kepada daerah jika adanya kerja sama sister city, sister province, ataupun sister regency juga pada saat pemerintah daerah punya potensi yang luar biasa seperti UMKM," tambahnya.
Lebih lanjut, sebagai tuan rumah dalam event besar yakni G20, P20 dan IPU Assembly ke-144, Putu menambahkan bahwa hal tersebut merupakan momentum yang baik untuk mengatakan bahwa Indonesia siap menerima wisatawan mancanegara. Utamanya Bali sebagai tuan rumah pelaksanaan perhelatan tersebut.
"Kita akan menjadi tuan rumah, baik G20, P20 dan IPU Assembly yang dilaksanakan di Bali, nah ini juga menjadi momentum yang baik untuk mengatakan bahwa, satu, prokes kita sudah baik, penerapan prokes di Indonesia itu bagus, bagaimana menggunakan masker selalu. Yang kedua, juga bagaimana penerapan di masyarakat vaksinasi sudah dua kali plus ada (vaksin) booster belum lagi daerah juga menerapkan satu sistem di daerah sudah siap menerima wisatawan mancanegara," sebut legislator dapil Bali ini.
Selain itu, terkait dengan keberadaan pekerja Indonesia di luar negeri, Putu berharap ke depan Kemlu dapat memberikan pendampingan dan support, sebab mereka merupakan pahlawan devisa. Putu menyebut, salah satu yang banyak diminati adalah sektor spa. "Nah spa ini sangat diminati oleh negara-negara di barat dan harganya sangat mahal dan skill ini jika di dalam negeri mungkin hampir semua bisa, tapi di luar itu nilai dan harganya sangat mahal belum lagi produknya di kita sangat murah di luar negeri sangat mahal," ungkapnya.
Untuk itu, menurut Putu, diplomasi dalam jasa spa perlu dilakukan, untuk mengangkat spa Bali di kancah internasional. "Indonesia dan juga Bali menjadi the best spa destination of the world, kelebihan ini kita gunakan untuk menjangkau keluar dan melalui ini kita lakukan diplomasi. Nah memang diplomasi itu kan berbagai hal, salah satunya juga bagaimana agar kita juga mengirimkan tenaga kerja kita, skillworker ke luar negeri," ungkap politisi Partai Demokrat tersebut menutup pernyataannya. (bia/sf)