PARLEMENTARIA, Tangerang Selatan - Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Surya Utama, menegaskan bahwa proses aksesi Indonesia ke Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (The Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk mendorong reformasi pasar tenaga kerja dan memperkuat posisi pekerja lokal dalam menghadapi persaingan global.
Dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Mengoptimalkan Peran Parlemen dalam Aksesi Indonesia ke OECD” yang digelar pada Kamis (26/6/2025) di Tangerang Selatan, Surya menyoroti persoalan ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan ketersediaan lapangan kerja di Indonesia. Menurutnya, banyak lulusan pendidikan tinggi yang justru tidak terserap secara optimal dalam dunia kerja.
“Indonesia ini memiliki permasalahan yang sangat kompleks terutama untuk labour. Kita tahu di Indonesia ini supply and demand-nya nggak seimbang,” ujar Surya yang akrab disapa Uya saat ditemui Parlementaria usai pertemuan.
Ia menambahkan, situasi tersebut sangat kontras dengan kondisi di beberapa negara lain yang justru kekurangan tenaga kerja untuk mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia. Karena itu, menurut Surya, aksesi Indonesia ke OECD harus diarahkan untuk membuka peluang kerja lebih luas bagi tenaga kerja domestik.
“Kita pengen, bagaimana caranya dengan Indonesia bergabung dengan OECD ini, peluang-peluang untuk para tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaannya lebih banyak, dan bagaimana penciptaan lapangan pekerjaan lebih luas lagi,” ungkap Politisi Fraksi PAN ini.
Selain itu, Surya menekankan pentingnya memastikan agar tenaga kerja Indonesia tidak tersingkirkan oleh ekspatriat, terutama di level manajerial. Ia menyuarakan perlunya regulasi atau kebijakan yang mendorong peningkatan peran tenaga kerja lokal dalam posisi strategis perusahaan, seiring meningkatnya investasi asing ke Indonesia.
“Kita sama-sama tahu bahwa Indonesia ini pasti butuh investor-investor asing untuk masuk ke Indonesia, dan di mana nanti bisa diselaraskan dengan para pekerja-pekerja lokal kita, pekerja dalam negeri yang tidak boleh kalah sama pekerja kerah putih yang ekspat-ekspat dari luar,” tegas Surya yang juga merupakan anggota Komisi IX DPR RI.
“Kita ingin nanti top level di dalam pekerjaan seperti manajer ke atas itu harus diisi (oleh pekerja lokal), jangan kebanyakan ekspat, justru harus orang-orang kita sendiri,” tambahnya.
Ia pun mengingatkan bahwa Indonesia sedang berada di titik krusial menuju era bonus demografi, dengan lebih dari 68 persen penduduk berada dalam usia produktif menjelang 2030. Menurutnya, jika tidak dimanfaatkan dengan tepat, Indonesia bisa mengalami kegagalan seperti yang terjadi di beberapa negara seperti Afrika Selatan dan Brasil.
“Karena 2030 Indonesia diuntungkan dengan bonus demografi di mana lebih dari 68 persen itu adalah usia produktif dan kalau ini bisa dimanfaatkan dengan baik, Insyaallah 2045 kita akan bisa menuju Indonesia emas,” tutupnya. (uc/rdn)