PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengemukakan sebuah gagasan menarik dari Parlemen Belanda mengenai penguatan posisi ASEAN dalam diplomasi global. Khususnya, dalam menyarankan agar negara-negara ASEAN tidak hanya melakukan pendekatan bilateral dalam merespons isu-isu global, tetapi juga mempertimbangkan untuk bernegosiasi sebagai satu entitas kawasan.
“Ketimbang maju satu-satu Indonesia ketemu Amerika Serikat sendiri, Filipina sendiri, Thailand sendiri, why not negotiate as a team? ASEAN sebagai satu. Ini ide yang menarik dan akan segera kami sampaikan kepada Pemerintah. One by one tetap penting, tapi pendekatan kolektif bisa lebih strategis,” ujar Mardani usai menerima delegasi enam anggota Parlemen Belanda yang didampingi oleh DCM Kedubes Belanda, di Ruang Diplomasi BKSAP, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Selain itu dalam pandangan mengenai situasi geopolitik global, Mardani mengungkapkan adanya pandangan menarik dari Parlemen Belanda yang sangat memandang peran penting peran Indonesia sebagai negara besar yang memiliki posisi strategis sejajar dengan kekuatan global seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.
“Saya tadi menyebut, we live in a room with two elephants (dengan dua gajah). Tapi tidak, Indonesia is also an elephant. Kita juga besar seperti Uni Eropa,” respon Mardani sembari menekankan perlunya membangun arus baru yang berbasis pada demokrasi, perdamaian, dan diplomasi, serta menghindari politik saling melemahkan yang kini banyak terjadi di kancah internasional.
Legislator Fraksi PKS tersebut juga menyoroti potensi kerja sama yang lebih luas dengan Belanda, mengingat sejarah panjang hubungan kedua negara. Ia menilai Belanda sebagai mitra strategis, terutama dalam bidang pertanian dan pendidikan.
“Belanda negara kecil tetapi second largest agricultural exporters in the world. Mereka punya kualitas pendidikan yang luar biasa. Kita banyak dibantu, termasuk di bidang olahraga seperti sepak bola. Harapan kita dari pertemuan ini adalah kolaborasi antara Parlemen Indonesia dan Parlemen Belanda, khususnya dalam peningkatan kapasitas dan efektivitas pelaksanaan program-program DPR di lapangan,” tuturnya.
Turut hadir Wakil Ketua BKSAP DPR RI Ravindra Airlangga serta Delegasi Parlemen Belanda Jesse Klaver (Chair Of the Committee on Foreign Affairs), Kati Piri (GreenLeft-Labour Alliance), Eric van der Burg (Party for Freedom & Democracy), Jan Paternotte (Democrats '66), Diederik van Dijk (Dutch Reformed Political Party), Arjen Westerhoff (Clerk of the Committee on Foreign Affairs), Laura Blom (Deputy Clerk of the Committee on Foreign Affairs). (pun/aha)