PARLEMENTARIA, Tangerang Selatan – BKSAP DPR RI melalui Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) mendorong penguatan kerja sama antara Indonesia dan Zimbabwe di bidang pendidikan, pariwisata budaya, dan pemberdayaan UMKM. Upaya ini dinilai penting untuk menciptakan hubungan bilateral yang inklusif dan berkelanjutan.
Dalam Rapat Koordinasi GKSB DPR RI yang digelar di Tangerang Selatan, Selasa (8/7/2025), Nurhadi, Ketua GKSB Indonesia–Zimbabwe, menggarisbawahi pentingnya memperluas kerja sama di luar sektor ekonomi dan infrastruktur.
“Kami ingin anak-anak muda Zimbabwe bisa belajar di Indonesia melalui beasiswa atau program vokasi, sekaligus memperkenalkan kualitas pendidikan Indonesia di kancah Afrika,” ungkap politisi Fraksi Partai NasDem itu.
Menurutnya, pendidikan dan pelatihan vokasi dapat menjadi jembatan yang mempererat hubungan antar-generasi muda kedua negara. Hal ini sekaligus menjadi media promosi soft power Indonesia di Afrika.
Selain pendidikan, diplomasi budaya juga dinilai memiliki daya pengaruh yang besar. Potensi budaya yang kaya di kedua negara bisa dimanfaatkan sebagai dasar membangun hubungan yang lebih hangat antar masyarakat.
“Pariwisata budaya dan pertukaran pelajar antar-dua bangsa bisa menjadi penguat hubungan people-to-people. Indonesia dan Zimbabwe sama-sama negara dengan warisan budaya kuat. Ini modal penting untuk menjalin diplomasi yang lebih hangat dan berkelanjutan,” jelas Nurhadi.
Anggota Komisi IX DPR RI itu mengatakan bahwa DPR juga ingin memperluas kolaborasi dengan kalangan non-pemerintah, termasuk lembaga pendidikan, pelaku industri kreatif, dan UMKM.
“Kami terbuka bekerja sama dengan mitra swasta, kampus, dan lembaga masyarakat sipil yang ingin berkontribusi memperkuat hubungan bilateral ini. Kerja sama bilateral bukan hanya soal pemerintah ke pemerintah, tapi juga harus melibatkan masyarakat sipil dan sektor swasta,” tegasnya.
Sebagai bagian dari agenda konkret, Nurhadi menyampaikan bahwa dalam forum internasional mendatang, Indonesia dan Zimbabwe akan menjajaki kerja sama di sektor UMKM, teknologi pertanian, energi hijau, hingga farmasi.
“Dalam pertemuan bilateral dan forum internasional mendatang, GKSB Indonesia–Zimbabwe berkomitmen memperkuat kolaborasi di sektor strategis seperti ketahanan pangan, teknologi pertanian, energi hijau, farmasi, serta perdagangan antar pelaku UMKM,” tutupnya. (uc/rdn)