PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) BKSAP DPR RI – Parlemen Austria, Amelia Anggraini menegaskan DPR RI melalui fungsi diplomasinya akan terus meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara tersebut. Hal itu diungkapkannya usai menerima kunjungan dari Duta Besar Austria, (H.E) Mr. Thomas Loudl,  di ruang The Lounge BKSAP, Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (14/8/2025).

 

“Kami membicarakan kemungkinan peningkatan kerja sama di berbagai bidang seperti ekonomi, investasi, bidang militer dan isu strategis lainnya, di mana seperti kita ketahui saat ini tengah terjadi krisis global, krisis perdamaian. Untuk lebih mematangkan hal tersebut, kami juga berencana akan mengunjungi Wina di bulan Oktober 2025,” ungkap Amel usai pertemuan kepada Parlementaria.

 

Menurutnya, hubungan yang langgeng antara Indonesia dan Austria selama ini tidak hanya mencerminkan fondasi diplomatik yang kuat, tetapi juga nilai-nilai bersama, yaitu perdamaian, saling menghormati, kerja sama multilateral, dan supremasi hukum. Austria yang memiliki prinsip dalam diplomasi global sebagai negara yang netral, menurutnya, tetap terlibat, dan telah menjadi sumber inspirasi bagi Indonesia.

 

Pihaknya berharap kunjungan resmi GKSB Indonesia-Austria ke Wina mendatang akan menandai babak baru dalam kerja sama antar-parlemen. Hal itu berfokus tidak hanya pada protokol diplomatik, tetapi juga pada inisiatif konkret di bidang-bidang seperti tata kelola siber, ekonomi hijau, atau perspektif yang dapat memberikan nilai tambah dalam proses aksesi Indonesia ke OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) atau Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.

 

Tidak hanya itu, Politisi dari Fraksi Partai Nasdem ini menilai topik-topik yang dibahas hari ini tidak hanya akan beresonansi di tingkat nasional, tetapi juga dengan aspirasi masyarakat yang diwakili di daerah pemilihannya. Sebab, ia percaya bahwa dengan mendekatkan kerja sama global dengan daerah asal, diplomasi parlemen dapat lebih membumi, berpusat dan berdampak pada rakyat.

 

“Semoga ini menjadi langkah pertama dari banyak langkah selanjutnya menuju kerja sama yang lebih dinamis dan saling menguntungkan, dimana lembaga-lembaga kita berkembang bersama dan membuahkan untuk masyarakat luas,” tambahnya. (ayu/rdn)