PARLEMENTARIA, Jakarta – DPR RI menegaskan komitmennya memperkuat hubungan dengan Rusia melalui sejumlah agenda strategis. Dalam pertemuan antara Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI dan Duta besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Gennadievich Tolchenov, beberapa isu strategis diangkag perihal kerjasama antara Rusia dan Indonesia. 

 

Ketua BKSAP DPR RI, Mardani Ali Sera menyebut ada tiga isu utama yang menjadi fokus pembasahan yaitu rencana kedatangan Ketua Senat Rusia Gregory Karasin pada Oktober mendatang, sinergi Indonesia–Rusia dalam forum multilateral seperti BRICS dan G20, serta finalisasi naskah kerjasama parlemen yang sempat tertunda sejak 2024.

 

Yang pertama disoroti adalah peran strategis Indonesia dan Rusia di forum internasional. Diskusi ini sejalan dengan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, menjaga keseimbangan hubungan baik dengan blok barat maupun timur.

 

“Kita bincangkan bagaimana hubungan Indonesia–Rusia dalam konteks BRICS, karena kita ingin membentuk BRICS political group di IPU. Kita juga ingin memperkuat hubungan Indonesia–Rusia di G20,” ujar Mardani saat ditemui pasca pertemuan di Ruang Rapat BSKAP, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025). 

 

Selain itu, legislator dari Fraksi PKS ini pun menegaskan pentingnya segera menuntaskan draft kerjasama dengan Duma Rusia. Diketahui, naskah kerjasama yang dimaksud sudah dikirimkan sejak September 2024. Dalam waktu dekat Mardani menyebut bahwa pihaknya akan mengulas dan melakukan finalisasi. 

 

Kerjasama yang akan dibangun meliputi tiga hal utama, yakni penguatan kapasitas, kolaborasi peningkatan kualitas legislasi, serta pertukaran friendship group antarparlemen. 

 

“Dengan kita punya library, mereka punya library, kita bisa saling connect. Rusia juga sangat kuat di bidang energi, bahkan mereka punya pembangkit tenaga nuklir dalam bentuk kapal bergerak yang bisa ke banyak tempat. Mereka menawarkan itu kalau kita mau belajar, termasuk juga di bidang IT,” ungkapnya.

 

DPR RI juga menekankan bahwa semua rencana ini akan dimatangkan terlebih dahulu bersama Sekretariat Jenderal DPR sebelum bertemu dengan komisi-komisi terkait. 

 

“Nanti bulan Oktober Gregory Karasin (Senator Rusia) akan datang, kita duduk bareng, bahas bareng. Kalau sudah disepakati, baru kita ketemu dengan komisi-komisi,” pungkasnya. (ujm/aha)