PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan komitmen DPR RI untuk terus memperkuat dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina melalui kolaborasi lintas lembaga, baik di tingkat nasional maupun internasional.

 

Hal ini disampaikan Mardani usai pembukaan forum Asia-Pacific Dialogue for Palestine yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/11/2025). Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menyinergikan diplomasi parlemen dengan gerakan kemanusiaan yang dilakukan oleh masyarakat sipil. 

 

Ia menyebutkan bahwa pada kesempatan tersebut terdapat dua kegiatan yang berjalan paralel, di mana diplomasi menjadi fokus MUI, sementara Palestine Research Center berfokus pada sinergi lintas sektor. “Keduanya saling melengkapi dalam memperkuat perjuangan untuk Palestina,” ujar Mardani kepada Parlementaria usai acara.

 

Lebih lanjut, Mardani menyampaikan bahwa forum Asia-Pacific Dialogue for Palestine menghasilkan sejumlah inisiatif penting yang akan diperkuat dalam Deklarasi Asia-Pasifik 2025 untuk Palestina. 

 

“Insyaallah nanti kita akan mendiskusikan sebuah naskah deklarasi Asia-Pasifik 2025. Ada 11 poin yang kita siapkan, dan seluruhnya sangat penting untuk memperkuat solidaritas serta daya tawar kawasan terhadap isu kemerdekaan Palestina,” ungkap Politisi Fraksi PKS ini.

 

Ditambahkan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim Salah satu poin utama dalam deklarasi tersebut adalah rencana pembentukan Asia-Pacific Endowment Fund, yakni dana abadi yang difokuskan untuk mendukung program kemanusiaan dan pendidikan bagi rakyat Palestina.

 

“Dengan dana abadi ini, kita tidak hanya berperan sebagai pengamat, tetapi menjadi pemain utama. Jangan biarkan rekonstruksi dan bantuan dasar bagi Palestina diserahkan kepada pihak-pihak yang justru memusuhi kemerdekaan Palestina,” tegas Mardani.

 

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya pembentukan sekretariat bersama Asia-Pasifik untuk Palestina sebagai wadah koordinasi antarlembaga, parlemen, dan masyarakat sipil di kawasan. Dengan adanya sekretariat ini, kolaborasi lintas sektor diharapkan dapat lebih solid dan implementasi hasil forum bisa berjalan lebih cepat.

 

“Kami siap berkolaborasi. Hasil riset maupun rekomendasi dari Palestine Research Center dan forum-forum seperti ini akan kami bawa untuk memperkuat klausul-klausul yang lebih spesifik dan implementatif di tingkat internasional,” pungkasnya. (ujm/rdn)