- 1952 : Hubungan Diplomatik Indonesia – Swedia mulai terjalin
- 27-29 Mei 2013 : Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan ke Swedia atas undangan Raja Carl Gustaf VI
- 21-25 Mei 2017 : Kunjungan kenegaraan Raja Swedia ke Indonesia
- 19 Oktober 2020 : Pertemuan Virtual Pimpinan BKSAP dgn Dubes Swedia utk Indonesia dan Dubes RI utk Swedia dan Kemlu RI
DPR RI dukung penuh Proposal Penguatan Kerjasama antar Parlemen Indonesia - Swedia
Hal tersebut disampaikan Ketua BKSAP, Dr. Fadli Zon dalam pertemuan virtual dengan Dubes Swedia untuk Indonesia, Marina Berg dan juga Dubes RI untuk Kerajaan Swedia, Kamapradipta Isnomo pada Senin, 19 Oktober 2020.
Hadir juga dalam pertemuan tersebut Dr. Mardani Ali Sera, Wakil Ketua BKSAP dan juga Hendra Halim, Direktur Eropa 2 Kemenlu beserta jajarannya.
Dalam acara yang dimoderatori oleh Endah T.D. Retnoastuti, Kepala Biro KSAP tersebut Dubes Kamapradipta menyampaikan proposal kerjasama antar Parlemen Indonesia – Swedia untuk memperkuat kerjasama kedua Parlemen yang memuat 8 sektor kerjasama, yaitu di bidang demokrasi dan hak azasi manusia, pertahanan, maritim dan pertanian, lingkungan dan energi terbarukan, economi dan perdagangan, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan dan kesejahteraan, serta infrastruktur dan transportasi. Bidang- bidang kerjasama tersebut dapat dibahas oleh kedua parlemen, karena kedua parlemen memiliki pandangan yang sama dalam berbagai hal, terutama dalam hal pengembangan demokrasi, penegakan hak asasi manusia maupun upaya penegakan hukum.
Dr. Fadli Zon menanggapi positif proposal tersebut, dan sebagai langkah awal akan diinisiasi pertemuan virtual antara Grup Kerjasama Bilateral DPR RI – Parlemen Swedia yang baru dibentuk awal tahun ini dengan Anggota Parlemen Swedia dalam waktu dekat.
Dr. Mardani Ali Sera menyampaikan bahwa ide tersebut sangat brilian dan bisa diterapkan untuk Grup Kerjasama antara DPR RI dengan negara lainnya, bukan hanya dengan Swedia saja. Karena DPR RI telah membentuk GKSB dengan parlemen berbagai negara lainnya.
Dubes Marina menyatakan antusiasmenya untuk pembaruan peningkatan hubungan antara kedua Parlemen dan berharap bahwa ke depan, Kedua Parlemen dapat bekerjasama lebih erat lagi.
Kedua Pihak memandang pentingnya kerjasama dalam menghadapi pandemi Covid 19 sejalan dengan pentingnya mengatasi masalah perubahan iklim.
Direktur Eropa 2, Hendra Halim juga menyampaikan respon positifnya atas proposal dari Dubes Kama dan berharap hubungan antar parlemen kedua negara dapat terus ditingkatkan.
- 22 Maret 2022 : Courtesy Call antara Pimpinan BKSAP DPR RI dan Duta Besar Swedia untuk Indonesia, H.E. Mrs. Marina Berg
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Parlemen Swedia yang dipimpin. Dalam kesempatan tersebut, kedua belah pihak membahas isu yang menjadi perhatian bersama dalam IPU ke-144, diantaranya perubahan iklim serta perdamaian dan keamanan global.
Pertemuan bilateral digelar di sela-sela 144th Assembly of the Inter Parliamentary Union (IPU) di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Selasa (22/3/2022). Turut hadir Anggota BKSAP DPR RI Hasbi Anshory dan Anggota BKSAP DPR RI Primus Yustisio.
"Pertemuan bilateral Parlemen Indonesia dengan Parlemen Swedia memang kita ketahui pertemuannya diawali dari emergency item, tetapi kita yakinkan bahwa esensi konstitusi kita adalah menjunjung tinggi perdamaian dunia," kata Putu saat ditemui usai pertemuan tersebut.
Emergency Item merupakan usulan agenda baru yang dianggap mendesak dan sangat penting untuk dibahas di sidang IPU, namun tidak tercantum dalam agenda yang ditetapkan sebelumnya. Adapun Emergency Item yang diusulkan Indonesia dalam sidang IPU ke-144 berjudul "The Role of Parliaments in Supporting a Peaceful Resolution to the Russian - Ukrainian Conflict".
Dalam konteks Rusia-Ukraina, Putu mengatakan Indonesia sepakat menjunjung prinsip Piagam PBB, hukum internasional termasuk penghormatan atas kedaulatan dan keutuhan wilayah. Negara-negara di Eropa juga diketahui telah membuat suatu resolusi terkait agresi Rusia dan Belarusia terhadap Ukraina.
- 21 April 2022 : Courtesy Call antara Pimpinan BKSAP DPR RI dan Duta Besar Swedia untuk Indonesia, H.E. Mrs. Marina Berg
Pertemuan membahas berbagai hal terkait upaya meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia-Swedia dalam bidang investasi, energi terbarukan, dan Sustainable Development Goal (SDGs).
Ketua BKSAP DPR RI Dr. Fadli Zon (F-PGERINDRA) mengapresiasi dan turut menyampaikan mengenai rencana kunjungan diplomasi BKSAP ke Stockholm yang akan terlaksana dalam waktu dekat. Hubungan diplomatik Indonesia-Swedia yang sudah terjalin sejak 1952 menjadi salah satu focal point diplomasi parlemen Indonesia dijalankan oleh DPR RI, mengingat hampir 90% perdagangan luar negeri Swedia dilakukan dengan negara anggota OECD.
Dubes Swedia menyatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu partner penting bagi Swedia, yang secara aktif mempromosikan inisiatif kebijakan luar negeri bertajuk "Drive for Democracy". Sebagai negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia, Indonesia tentu telah berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam penegakan demokrasi di dalam negeri.
Sebagai informasi, kerjasama kedua negara juga dilakukan melalui organisasi internasional non-pemerintah, di antaranya dengan International Institute for Democracy and Electoral Assistance (IDEA International). Organisasi ini bergerak di bidang reformasi dan proses demokrasi. Indonesia menjadi anggota IDEA International yang berkedudukan di Stockholm.
Pertemuan turut dihadiri oleh Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana (F-PD) dan Mardani Ali Sera (F-PKS), serta dihadiri Ketua GKSB DPR-Parlemen Swedia Willem Wandik (F-PD).
- 23 – 29 April 2022 : Kunjungan Diplomasi Delegasi BKSAP DPR RI ke Swedia
BKSAP DPR RI mengadakan kunjungan diplomasi ke Swedia pada 23-29 April 2022 yang dipimpin oleh Ketua BKSAP DPR RI, Dr. Fadli Zon (F-PGerindra) dan beranggotakan:
- Putu Supadma Rudana (F-PD) / Wakil Ketua BKSAP
- Dr. Mardani Ali Sera (F-PKS) / Wakil Ketua BKSAP
- Achmad Hafisz Tohir (F-PAN) / Wakil Ketua BKSAP
Delegasi mengadakan pertemuan dengan Riksdag (Parlemen Swedia), Kementerian Luar Negeri Swedia, dan International IDEA. Delegasi juga mengunjungi SCANIA, salah satu produsen automotif di Swedia serta mengadakan Tourism Fika untuk memaparkan potensi pariwisata Indonesia ke penggiat industri pariwisata di Swedia.
Hasil Pertemuan:
- Tourism Fika di KBRI Stockholm
Acara yang diadakan di KBRI Stockholm tersebut bertujuan mempromosikan potensi pariwisata dan kesiapan Indonesia untuk menerima wisatawan dari seluruh dunia sekaligus mendengar langsung masukan dari para pelaku industri pariwisata Swedia tentang bagaimana meningkatkan minat masyarakat Swedia terhadap tempat - tempat tujuan wisata di Indonesia.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI menyampaikan bahwa Indonesia sudah terbuka dan siap untuk menerima wisatawan Swedia, yang ditandai dengan pelonggaran aturan perjalanan ke Indonesia. Disampaikan pula update terkait aturan terbaru untuk berkunjung ke Indonesia dan tingkat vaksinasi Indonesia, dimana kedua hal tersebut mendukung pemulihan sektor pariwisata di Indonesia.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya perwakilan dari Pacific Asia Travel Association (PATA) Sweden Chapter, Travel News Market, agen - agen perjalanan, dan perwakilan maskapai penerbangan, diantaranya Turkish Airlines dan Emirates.
Delegasi BKSAP DPR RI mengadakan pertemuan dengan International Institute for Democracy and Electoral Assistance (International IDEA) untuk membahas potensi peningkatan kerjasama dan mutu praktik demokrasi di Indonesia. Dibahas pula rencana pemindahan kantor cabang International IDEA dari Canberra ke Jakarta.
- Kementerian Luar Negeri Swedia
Pada pertemuan ini disebutkan bahwa hubungan bilateral kedua negara dilandasi oleh nilai-nilai bersama yang kuat, salah satunya adalah memajukan dialog dan dukungan terhadap pendekatan multilateralisme dalam penyelesaian masalah. Kedua pihak juga sepakat untuk mengintensifkan hubungan bilateral diantaranya dengan meningkatkan people-to-people contact terutama melalui pariwisata, hubungan perdagangan dan antar-parlemen.
- Pertemuan dengan Riksdag (Parlemen Swedia)
Pada kunjungan ke Parlemen Swedia, Riksdag, delegasi BKSAP bertemu dengan Second Deputy Speaker, Ms Lotta Johnsson Fornave; Komite Perdagangan dan Industri serta Komite Lingkungan Hidup dan Pertanian; dan delegasi Inter-Parliamentary Union (IPU) Swedia.
Dalam beberapa pertemuan dengan Parlemen tersebut ditekankan bahwa Parlemen harus memiliki peran yang penting dalam isu-isu global, termasuk dalam mendorong perdamaian dunia dan mendorong isu gender karena Parlemen mewakili suara rakyat. Sebagai salah satu negara demokrasi yang tua, Swedia dari 100 tahun yang lalu telah mendorong peran perempuan dalam Parlemen dengan terpilihnya 5 anggota Parlemen perempuan pertama di Swedia pada tahun 1912. Sebagai sesama negara demokrasi, kedua negara dapat berbagi pengalaman dan bertukar pikiran mengenai banyak isu, termasuk isu gender.
Diantara isu strategis lain yang dibahas adalah kerja sama kemaritiman dan blue economy mengingat kedua negara merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dampak kerusakan lingkungan dan polusi plastik terhadap ekonomi kelautan menjadi perhatian Parlemen kedua negara. Mengingat keterbatasan energi tidak terbarukan dan sifatnya yang rawan terhadap gejolak dunia seperti konflik di Ukraina baru-baru ini, kedua negara dapat menjajaki kerja sama pada bidang energi terbarukan seperti energi yang menggunakan tenaga angin, arus laut, biomass, dan waste to energy.
Terakhir, pada pertemuan ini juga dibahas kemungkinan membentuk kelompok persahabatan Swedia-Indonesia dalam Parlemen Swedia sebagai tindak lanjut kunjungan kerja tersebut.
- Pertemuan dengan pihak Scania
Dalam pertemuan tersebut pihak Scania menyampaikan corporate presentation kepada Delegasi BKSAP DPR RI serta berdialog untuk membahas potensi kerja sama antara kedua pihak.
- 22 Juli 2024 : Courtesy Call Pimpinan BKSAP dan Duta Besar Swedia
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana (F-PD) menerima courtesy call dari Duta Besar Swedia untuk Indonesia H.E. Mr. Daniel Blockert di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (22/7/2024).
Pertemuan membahas berbagai potensi kerja sama bilateral antara Indonesia dan Swedia dalam berbagai bidang, termasuk bidang lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama terkait ketahanan air dan perubahan iklim. Selain itu, dibahas juga peningkatan kerja sama di bidang pariwisata, pendidikan yaitu beasiswa kuliah di Swedia, dan inisiatif kota kembar (sister city), serta berbagai soft diplomacy melalui seni dan budaya.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Ketua BKSAP mengapresiasi upaya Swedia dalam menyelenggarakan kompetisi design batik dalam rangka merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Swedia. Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Duta Besar Swedia Gustav Dahlin dan Pejabat Politik Kedutaan Besar Swedia Natasha Kindangen.
6 Januari 2025 : Friendly Talk Pimpinan BKSAP dan Delegasi Parlemen Swedia
Pimpinan BKSAP DPR RI menerima kunjungan Delegasi Kelompok Persahabatan Parlemen Swedia-Indonesia yang diketuai oleh Hon. Mr. Adam Reuterskiöld (Member of Riksdag/Moderat Party) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin (6/1/2024).
Pertemuan membahas penguatan kerja sama multisektor mulai dari sektor energi terbarukan, transportasi, dan pembangunan berkelanjutan. Delegasi Swedia mengapresiasi Pemilu di Indonesia sebagai salah satu event demokrasi terbesar di dunia.
Delegasi Swedia menyampaikan ketertarikannya untuk mempelajari proses demokrasi di Indonesia, serta berbagai program transisi 100 hari pemerintahan periode baru.Kedua pihak juga sempat berdiskusi terkait kebijakan keberlanjutan seperti Green Deal dan regulasi deforestasi (EUDR). Pihak Indonesia-Swedia sepakat pentingnya mencari solusi bersama yang mendukung hubungan dagang dan menjaga lingkungan secara berkelanjutan.
Sebelum pertemuan berakhir, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Bramantyo Suwondo (F-PD) berharap hubungan antar parlemen kedua negara semakin terjalin dengan baik. Ketua Delegasi Swedia menyambut baik lebih banyak kunjungan delegasi DPR RI di masa mendatang sebagai upaya memperkuat kemitraan strategis kedua negara.