1.

Nama Resmi

:

Republik (Republic of Togo)

2.

Ibu kota

:

Lomé

3.

Bentuk Pemerintahan

:

Republik Presidensial

4.

Lagu Kebangsaan

:

Salut à toi, pays de nos aïeux

5.

Kepala Negara/ Presiden

:

Faure Gnassingbé

6.

KepalaPemerintahan

:

Perdana Menteri Victoire Tomegah

7.

Menteri Luar Negeri

:

Robert Dussey

8.

Duta Besar Togo di Indonesia

:

-

9.

Duta Besar RI di Togo

:

CDA - Fahmi Aris Innayah

10.

Letak Geografis

:

Merupakan negara di Afrika Barat yang berbatasan dengan Ghana di sebelah barat, Benin di sebelah timur dan Burkina Faso di sebelah utara, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Guinea

11.

Luas Wilayah

:

1.214.470 km2

12.

Iklim

:

Tropis

13.

Hari Nasional

:

27 April 1960

14.

Hubungan Diplomatik

:

 

15.

Jumlah Penduduk

:

8.608.444 jiwa (July 2020)

16.

Komposisi Etnis

:

Adja-Ewe/Mina 42.2%, Kabye/Tem 25.9%, Para-Gourma/Akan 17.1%, Akposso/Akebu 4.1%, Ana-Ife 3.2% Other 10.4%

17..

Agama

:

Islam, Kristen, Katholik Roma, Agama Lokal

18..

Mata Uang

:

Franc CFA Afrika Barat (CFA) (XOF)

19.

Bahasa Nasional

:

Bahasa Perancis

20.

GDP

:

12.97 miliar USD

21.

Pertumbuhan ekonomi

:

4.4%

22.

Laju inflasi

:

-0.7%

23.

Komoditas ekspor utama

:

Refined Petroleum, Emas, Crude Petroleum, Kalsium, Fosfat dan semen

24.

Komoditas impor utama

:

Refined Petroleum, Minyak Mentah, Sepeda Motor, Minyak Sawit, dan gula

 

Profile singkat Parlemen Republik Togo

Republik Togo (Perancis: Republique Togolaise) adalah negara di Afrika Barat yang berbatasan dengan Ghana di sebelah barat, Benin di sebelah timur dan Burkina Faso di sebelah utara, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Guinea. Togoland Perancis berubah menjadi Togo di tahun 1960. Jenderal Gnassingbe EYADEMA, diangkat sebagai penguasa militer di tahun 1967, dan memerintah Togo dengan keras selama hampir 4 dekade. Meskipun terlihat ada pemilihan umum multi-partai pada awal 1990an, namun pemerintahan sebagaian besar didominasi oleh partai Presiden EYADEMA, Rally of the Togolese People (RPT) yang terus berkuasa sejak tahun 1967 dan selalu mendapatkan kursi mayoritas di Parlemen sampai sekarang. Ketika EYADEMA meninggal di bulan Februari 2005, pihak militer mengangkat anaknya, Faure GNASSINGBE sebagai Presiden dan mengatur pemilu formalnya 2 bulan kemudian. Hasil-hasil demokrasi sejak saat itu membuat Togo dapat melakukan pemilu legislatif pertama yang relatif bebas dan adil pada bulan Oktober 2007. Setelah bertahun-tahun mengalami kerusuhan politik dan serangan dari pihak organisasi internasional karena pelanggaran HAM, Togo akhirnya kembali diterima di komunitas internasional.