Nama Resmi |
: |
Republik Federasi Brazil |
Ibu Kota |
: |
Brasilia |
Bentuk Negara |
: |
Presidensial |
Lagu Kebangsaan |
: |
Hino Nacional Brasileiro |
Kepala Negara dan Pemerintahan |
: |
Luiz Inácio Lula da Silva |
Menteri Luar Negeri |
: |
Mauro Vieira |
Duta Besar Brazil di Indonesia |
: |
George Monteiro Prata |
Duta Besar RI di Brazil |
: |
Edi Yusup |
Letak Geografis |
: |
Brazil berada di Benua Amerika Selatan. Berbatasan dengan Uruguay, Argentina, Bolivia, Paraguay, Peru, Kolombia, Venezuela, Guyana dan Suriname di sebelah selatan. Dan di bagian timur berbatasan dengan Samudera Atlantik |
Luas Wilayah |
: |
8.515.767 km persegi |
Iklim |
: |
Tropis |
Hari Nasional |
: |
7 September 1822 |
Hubungan Diplomatik |
: |
1953 |
Jumlah Penduduk |
: |
213.208.326 jiwa (IBGE, 2021) |
Komposisi etnik |
: |
Brancos (White Brazilians) 47,73%, Pardo (Combined European, Native, and African Ancestry) 43,13%, Pretos (African-Brazilians) 7,61%, Amarelos (Asian Brazilian) 1,09%, Indigena (Indigenous Brazilian) 0,43% |
Agama |
: |
Katholik 64%, Protestan 22% |
Bahasa Nasional |
: |
Bahasa Portugis |
Mata Uang |
: |
Real Brasil (BRD) |
GDP |
: |
USD 1,44 triliun (World Bank, 2020) |
GDP per kapita |
: |
USD6.795 (Wold Bank, 2020) |
Inflasi |
: |
8,35% (Juli 2021) |
Ekspor Utama |
: |
Kacang kedelai, bijih besi, minyak bumi, gula tebu atau bit, daging sapi |
Impor Utama |
: |
Mesin, mesin listrik, bahan bakar mineral, bahan kimia organic, kendaraan |
Negara Tujuan Ekspor Utama |
: |
China 32,4%, AS 10,3%, Argentina 4,1%, Belanda 3,2%, Kanada 2% |
Negara Asal Impor Utama |
: |
China 21,9%, AS 17,8%, Jerman 5,9%, Argentina 5%, Korea Selatan 2,8% |
Nilai Perdangangan |
: |
USD 1,75 miliar (Kemdag RI, Jan-Mei 2021) |
Ekspor RI ke Brasil |
: |
USD 579,24 juta (Kemdag RI, Jan-Mei 2021) |
Impor RI ke Brasil |
: |
USD 1,171 miliar (Kemdag RI, Jan-Mei 2021) |
Neraca Perdagangan |
: |
Defisit Indonesia USD 592,59 (Kemdag RI, Jan-Mei 2021) |
Profil singkat Parlemen Brazil
Parlemen Brazil bersifat bicameral terdiri dari National Kongres beranggotakan 81 anggota Senat (Senator), yang terdiri dari tiga orang dari setiap negara bagian dan distrik federal, serta 513 anggota DPR. Masa jabatan anggota Senat adalah 8 tahun, sedangkan masa jabatan DPR adalah 4 tahun. Baik anggota Senat maupun anggota DPR dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilu. Menurut Konstitusi Brazil lebih dikenal sebagai Konstitusi 1988 (karena disahkan pada tanggal 5 Oktober 1988), negara Brazil berbentuk Republik Federasi dengan kabinet Presidentil. Brazil memiliki 26 Negara Bagian dan 1 (satu) Distrik Federal. Konstitusi 1988 menjamin kekuasaan yang luas kepada pemerintah federal yang terdiri dari eksekutif, legislatif dan judikatif. Presiden menjabat selama 4 tahun dengan hak dipilih kembali untuk 4 tahun berikutnya. Presiden hanya berhak dipilih selama 2 kali berturut-turut.
Dengan pemilihan 2018, negara itu kembali ke Kongres yang terpecah-pecah: 30 partai memenangkan kursi di Kamar Deputi, yang memiliki 513 anggota, dan 20 partai membagi 54 kursi untuk diisi di Senat, yang terdiri dari 81 anggota. Partai Pekerja (PT) tetap menjadi partai terkemuka di Kamar Deputi, setelah memenangkan 56 kursi melawan 70 pada tahun 2014. Partai Sosial Liberal (PSL), yang hanya menempati satu kursi di Parlemen yang akan keluar, memenangkan 52 kursi, menjadi kekuatan politik kedua. Jumlah wanita meningkat dari 51 menjadi 77 di Kamar Deputi dan dari 11 menjadi 12 di Senat. Seorang wanita pribumi terpilih ke dalam Dewan Perwakilan, menjadi wanita pertama yang berasal dari negara ini untuk memasuki Kongres Nasional. Tidak ada kandidat yang memperoleh suara mayoritas di putaran pertama pemilihan presiden, yang diadakan bersamaan dengan pemilihan legislatif.