Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP)

Homepage
>
Detail Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB)

Yunani Print Page (PDF)

Nama Resmi

:

Republik Hellenik

Ibu Kota

:

Athena

Bentuk Negara

:

Republik Parlementer

Lagu Kebangsaan

:

Ymnos Eis Tin Eleftherian

Kepala Negara

:

Presiden Katerina Sakellaropoulou

Kepala Pemerintahan

:

PM Kyriakos Mitsotakis

Menteri Luar Negeri

:

George Gerapetritis

Duta Besar Yunani di Indonesia

:

Stella Bezirtzoglou

Duta Besar RI di Yunani

:

Bebeb Abdul Kurnia Nugraha Djundjunan

Letak Geografis

:

Daerah Yunani terletak diujung tenggara benua Eropa. Sebagian besar kepulauan di Laut Aigeia dan Laut Ionia masuk wilayah Yunani. Di sebelah utara, Yunani berbatasan dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki di daratan Eropa.

Lambang Negara

:

Digunakan sejak 7 Juni 1975

Luas Wilayah

:

131.957 km persegi

Iklim

:

Sedang; musim dingin yang lembut dan basah; musim panas yang panas dan kering

Hari Nasional

:

25 Maret 1821

Masuk Uni Eropa

:

Ya

Hubungan Diplomatik

:

1960

Jumlah Penduduk

:

10.607.051 jiwa

Komposisi etnik

:

Greek 91.6% Albanian 4.4% Other 4%

Agama

:

Greek Othodox 81-90% Muslim 2% Other 18%

Mata Uang

:

Euro (EUR)

Bahasa Nasional

:

Greek

Sumber Daya Alam

:

Lignit, minyak bumi, bijih besi, bauksit, timbal, seng, nikel, magnesit, marmer, garam, potensi tenaga air

GDP

:

299.3 miliar USD

Pertumbuhan GDP

:

1.4%

GDP per kapita PPP

:

27.800 USD

Komoditas ekspor utama

:

Mesin, peralatan transportasi, bahan bakar, bahan kimia

Nilai Perdagangan Indonesia – Yunani

:

280 juta USD

Ekspor Utama Indonesia ke Yunani

:

Refined palm oil, peralatan komunikasi, kertas, biji kopi dan arang

Impor Utama Indonesia dari Yunani

:

Kapas, tinta cetak, tembakau, recovered pulp dan recovered kraft paper.

Tingkat Inflasi

:

1.1%

Pengangguran

:

21.5%

Keanggotaan pada organisasi regional/ internasional:

:

Australia Group, BIS, BSEC, CD, CE, CERN, EAPC, EBRD, ECB, EIB, EMU, ESA, EU, FAO, FATF, IAEA, IBRD, ICAO, ICC (national committees), ICCt, ICRM, IDA, IEA, IFAD, IFC, IFRCS, IGAD (partners), IHO, ILO, IMF, IMO, IMSO, Interpol, IOC, IOM, IPU, ISO, ITSO, ITU, ITUC (NGOs), MIGA, NATO, NEA, NSG, OAS (observer), OECD, OIF, OPCW, OSCE, PCA, Schengen Convention, SELEC, UN, UNCTAD, UNESCO, UNHCR, UNIDO, UNIFIL, UNWTO, UPU, WCO, WFTU (NGOs), WHO, WIPO, WMO, WTO, ZC

Profil singkat Parlemen Yunani

Yunani adalah republik demokrasi perwakilan parlementer, di mana Presiden Yunani adalah kepala negara dan Perdana Menteri Yunani adalah kepala pemerintahan dalam sistem multi-partai. Kekuasaan legislatif dipegang oleh pemerintah dan Parlemen Hellenic. Antara pemulihan demokrasi pada tahun 1974 dan krisis utang pemerintah Yunani, sistem kepartaian didominasi oleh Demokrasi Baru yang liberal-konservatif dan PASOK sosial-demokrasi.

Pengadilan tidak bergantung pada eksekutif dan legislatif. Konstitusi Yunani, yang menggambarkan Yunani sebagai "republik parlementer presidensial", mencakup jaminan kebebasan sipil yang luas dan memberikan kekuasaan kepala negara kepada presiden yang dipilih oleh parlemen. Struktur pemerintahan Yunani mirip dengan yang ditemukan di banyak negara demokrasi Barat lainnya, dan telah digambarkan sebagai kompromi antara model Prancis dan Jerman. Perdana menteri dan kabinet memainkan peran sentral dalam proses politik, sedangkan presiden menjalankan beberapa fungsi eksekutif dan legislatif selain tugas seremonial. Voting di Yunani adalah wajib tapi tidak diberlakukan. Parlemen Hellenic, dalam bahasa Yunani dikenal sebagai Voulí ton Ellínon adalah parlemen Yunani, yang terletak di Istana Kerajaan Lama, menghadap Lapangan Syntagma di Athena. Parlemen adalah lembaga tertinggi demokrasi yang mewakili warga negara melalui badan terpilih Anggota Parlemen (MP). Ini adalah badan legislatif unikameral dengan 300 anggota, dipilih untuk masa jabatan empat tahun. Selama tahun 1844–1863 dan 1927–1935, parlemen bersifat bikameral dengan majelis tinggi, Senat, dan majelis rendah, Kamar Deputi, yang tetap menggunakan nama Vouli. Beberapa negarawan penting Yunani pernah menjabat sebagai Pembicara Parlemen Hellenic.

HELLENIC PARLIAMENT (PARLEMEN YUNANI)

Berdasarkan surat Kedutaan Besar Yunani No. FSN.2750.3/AS35 disampaikan bahwa komposisi Greece Indonesia Parliamentary Group of the Hellenic Parliament, terdiri dari

Mr. Makarios Lazaridis (New Democracy Party/Nea Dimokratia) – KETUA
Mr. Anastasios Dimoschakis (New Democracy Party/Nea Dimokratia) – WAKIL KETUA
Mr. Leonidas Stoltidis (Communist Party of Greece/KKE) - SEKRETARIS

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh KBRI Athena No. B-00039/Athena/240229 perihal Upaya Optimalisasi Greece-Indonesia Parliamentary Friendship Group bagi Peningkatan Kerja Sama Bilateral RI-Yunani, disampaikan bahwa pada November 2023 Duta Besar RI Athena telah melakukan pertemuan dengan grup persahabatan antara lain sebagai berikut:

Hon. Mr. Makarios Lazaridis – Ketua Greece-Indonesia Parliamentary Friendship Group
Hon. Mr. Anastasios Dimoschakis – Wakil Ketua Greece-Indonesia Parliamentary Friendship Group

DAFTAR NEGARA GKSB

NO.	POSISI	NO. ANGG	NAMA	FRAKSI	EMAIL	CV
1.	Ketua	A-170	SUDIN, S.E.	Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan	sudin@dpr.go.id	-
	Anggota	A-435	GHUFRAN	Fraksi Partai Keadilan Sejahtera	ghufran@dpr.go.id	-
	Anggota	A-319	AGUNG WIDYANTORO, S.H., M.Si.	Fraksi Partai Golongan Karya	agung.widyantoro@dpr.go.id	-
	Anggota	A-523	H. BOYMAN HARUN, S.H.	Fraksi Partai Amanat Nasional	boyman.harun@dpr.go.id	-

29 Mei -4 Juni 2016       :    Kunjungan Delegasi GKSB DPR RI ke Yunani

Dalam kunjungan Delegasi GKSB DPR RI ke Yunani dipimpin oleh Dody Reza Alex Noerdin (F-PG) dan dengan susunan delegasi sebagai berikut :

1. Dr. Ir Bahrum Daido                                   (F-PD)

2. Diah Pitaloka S.Sos, M.Si                         (F-PDIP)

3. Dwie Aroem Hadiatie, S.i.Kom                 (F-PG)

4. Luther Kombong                                         (F-PGerindra)

5. H. Iskan Qolba Lubis, M.A.                       (F-PKS)

6. Dra. Hj. Ermalena MHS.                            (F-PP)

7. Fauzih H. Amro, M.Si                                 (F-PHanura)

Hasil Kunjungan :

Dubes Benny Bahanadewa dalam sambutannya memberi apresiasi kepada delegasi GKSB DPR RI-Yunani yang dating berkunjung ke Yunani yang bertujuan unutk mempererat hubungan bilateral RI-Yunani. Meskipun dalam keadaan krisis, Dubes menambahkan bahwa Yunani memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan Indonesia. Melihat lokasi geografis yang strategis, Yunani dapat menjadi pintu gerbang bagi produk-produk Indonesia, tidak hanya untuk dipasarkan di pasar tradisional negara Eropa namun juga untuk dapat memasuki pasar yang berpotensi untuk digarap lebih jauh yaitu di kawasan Balkan dan Mediterrania. Potensi kerjasama lain yang masih dapat dikembangkan adalah sektor industri, perkapalan dan pariwisata. Dubes juga memaparkan beberapa fakta menarik, diantaranya bahwa Indonesia mengimpor katun dan tembakau dalam jumlah besar dari Yunani sementara Yunani mengimpor banyak sepeda motor dari Indonesia

Ketua GKSB Yunani, Mrs. Kozompoli Panagiota dan Ms. Vaki Foteini yang keduanya berasal dari partai berkuasa SYRIZA. Ketua GKSB Parlemen Yunani Kozompoli Panagiota mengucapkan penghormatan atas kedatangan Delegasi GKSB Indonesia Yunani DPR RI serta mengapresiasi pertemuan ini yang merupakan langkah maju untuk kian meningkatkan hubungan bilatereal kedua negara yang sudah terjalin dengan baik sejak tahun 1958 dan berharap pertemuan kali ini dapat meningkatkan kerjasama khususnya di bidang ekonomi, budaya, pariwisata, dan pendidikan. Untuk bidang pendidikan, pelajar dari Indonesia dapat memanfaatkan program beasiswa seperti Erasmus yang dapat dijangkau oleh siapa saja, termasuk pelajar dari negara non-Eropa.

Deputi Menteri Kementerian Luar negeri bidang ekonomi Internasional, Mr. Dimitris Mardas menyambut kedatangan delegasi GKSB DPR RI di Kantor kementerian luar negeri dan ia merasa sangat senang dapat mengadakan pertemuan dan bertukar pikiran. Menurutnya, saat ini perdagangan kedua negara masih rendah sehingga perlu ditingkatkan. Sebagai informasi, Dalam lima tahun terakhir, neraca perdagangan Indonesia Yunani terus mengalami penurunan. Pada tahun 2015, total perdagangan kedua negara mencapai US$220 juta dengan surplus bagi Indonesia sebesar US$76 juta, turun dari US$262 juta pada 2012. Untuk meningkatkan volume perdagangan antar kedua negara, ia berpendapat salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan mendorong kerja sama antara Athens Chamber of Commerce and Industri (ACCI) dan Kadin, misalnya dengan mendorong MoU antara ACCI dan Kadin. Saat ini, produk ekspor unggulan Indonesia ke Yunani adalah kelapa sawit, kertas, elektronik, alas kaki, tekstil, kopi, teh dan coklat serta peralatan komunikasi. Sementara komoditas impor utama Indonesia dari Yunani ialah tembakau, peralatan iptek, serat sintetis, minyak zaitun, marmer dan bahan kimia. Dengan melihat situasi ekonomi terkini Yunani, Dimitris Mardas berpendapat bahwa saat ini waktu merupakan waktu yang tepat untuk peningkatan kerja sama RI-Yunani. Menurutnya, masih banyak produk lain yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut antara lain: produk makanan, sektor pariwisata, serta produk teknologi mengingat saat ini Yunani sedang memerlukan investasi pada bidang teknologi.

2 Oktober 2023              : Courtesy Call Ketua GKSB DPR RI – Parlemen Yunani                   dengan Duta Besar Yunani

Ketua Grup Kerjasama Bilateral DPR RI – Parlemen Yunani menerima kunjungan kehormatan atau courtesy call dari Duta Besar Yunani untuk Indonesia H.E. Mrs. Stella Bezirtzoglou di Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, pada Senin (2/10/2023).

Selama pertemuan berlangsung, Duta Besar Yunani menyampaikan bahwa pihaknya baru saja menyelesaikan pemilihan umum dan setelah Parlemen Yunani kembali efektif bekerja, mereka akan membentuk grup persahabatan dengan Indonesia. Sebagai informasi, parlemen yang baru terbentuk umumnya belum menetapkan struktur baru anggota grup persahabatan.

Ketua GKSB DPR RI – Parlemen Yunani Ir. M. Nasim Khan (F-PKB) menyampaikan apresiasi terhadap kunjungan Duta Besar Yunani dan menyampaikan rencana GKSB Yunani untuk melakukan kunjungan kerja ke Athens guna membahas bidang-bidang tertentu seperti pendidikan, ekonomi, pertahanan, dan pariwisata. Pihaknya menyampaikan potensi kerjasama dengan Yunani yang penduduknya hanya 10 juta namun mampu mendatangkan 30 juta wisatawan mancanegara.

30 Januari 2025 : Dibentuknya Kembali Grup Kerja Sama Bilateral antara DPR RI – Parlemen Yunani

1960                                  :    Hubungan Diplomatik Indonesia – Yunani mulai terjalin

17-23 Mei 2017               :    Kunjungan Delegasi Teknis BKSAP DPR RI ke Yunani

Kunjungan Delegasi Teknis BKSAP DPR RI ke Yunani pada tanggal 17-23 Mei 2017 dipimpin oleh Juliari P. Batubara (F-PDIP) dan dengan susunan delegasi sebagai berikut :

1. Doni Maryadi Oekon, ST (F-PDIP)

2. Abdul Kadir Karding, S.Pi, M.Si (F-PKB)

3. M. Arief S. Suditomo, SH, MA (F-PHanura)

Hasil Kunjungan :

Pertemuan dengan Grup Kerja Sama Bilateral Parlemen Yunani (Greece – Indonesia Friendship Group), diterima oleh Mrs. Kozompoli Panagiota dan Ms. Vaki Foteini. Pertemuan ini membahas dampak positif yang terbentuk akibat kunjungan DPR RI ke Yunani, salah satunya di bidang perdagangan beruapa banyaknya ekspor produk dalam negeri yang dilakukan oleh kedua negara. Perkembangan ini tidak terlepas dari adanya dorongan hasil kerja sama parlemen yang terbentuk antar kedua negara, yang kemudian berhasil mendorong pemerintah, pengusaha untuk sama-sama meningkatkan kerja sama Indonesia-Yunani di beberapa sector.

Pertemuan dengan Kementerian Kebudayaan dan Olah Raga Yunani. Delegasi Teknis BKSAP banyak menerima masukan bagaimana cara mengemas suatu nilai-nilai sejarah dan kebudayaan menjadi sebuah industri pariwisata. Yunani sangat berhasil dalam mengembangkan industri pariwisata dengan mengemas nilai-nilai sejarah dan kebudayaan, Yunani menjadikan industri pariwisata sebagai sektor unggulan dari segi bisnis sehingga bisa menopang ekonomi Yunani yang sedang mengalami krisis moneter.

Pertemuan dan Jamuan makan malam dengan KBRI Athena dan Masyarakat Indonesia di Athena, diterima oleh Yohpy Ichsan Wardana. Melihat lokasi geografis yang strategis, Yunani dapat menjadi pintu gerbang bagi produk-produk Indonesia, tidak hanya untuk dipasarkan di pasar tradisional negara Eropa namun juga untuk dapat memasuki pasar yang berpotensi untuk digarap lebih jauh yaitu di kawasan Balkan dan Mediterrania. Kunjungan ini pun dilaksanakan guna menjajaki lebih lanjut tentang peluang penguatan dan peningkatan kerja sama dengan Yunani, terutama dalam bidang ekonomi, perdagangan, investasi, pariwisata, hingga pendidikan dan kebudayaan.

Pertemuan dan Kunjungan ke Otoritas Pelabuhan Piraeus. Delegasi mendapatkan pengetahuan mengenai pengelolaan sebuah pelabuhan yang layak, tidak hanya untuk pelabuhan pariwisata dan jasa angkutan umum tapi juga untuk pelabuhan industry dan perdagangan. Kedua pihak menanggapi positif kerja sama yang sekiranya dapat terbentuk antara Otoritas Pelabuhan Piraeus dengan PT. Pelabuhan Indonesia

17-22 Nov 2018              :    Kunjungan Delegasi Teknis BKSAP DPR RI ke Yunani

Kunjungan Delegasi Teknis BKSAP DPR RI ke Yunani pada tanggal 17-22 November 2018 dipimpin oleh Dr. Hj. Nurhayati Ali Assegaf M.Si (F-PD) dengan didampingi oleh H. Rofi’Munawar, Lc (PKS)

Hasil Kunjungan :

Pertemuan dengan KBRI Athena, diterima oleh YM. Ferry Adamhar. Yunani dapat menjadi tempat pemanfaatan bagi industry shipping guna pengiriman produk Indonesia menjadi lebih murah dan efisien. Selain itu, Yunani juga kerap menjadi penghubung bagi negara-negara untuk bisa masuk ke pasar Uni Eropa. Delegasi juga mengapresiasi hubungan baik yang telah terjalinantara duta besar dengan seluruh counterpart Yunani dengan harapan dapat bertambah erat lagi, tidak hanya di bidang pemerintahan, parlemen, tapi juga people to people contact.

**Pertemuan dengan Athens Chamber of Commerce and Industry (ACCI), diterima oleh Dimitrios Dimitriou.** Isu-isu yang diangkat dalam pertemuan tersebut diantaranya adalah rencana penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi RI-Yunani, yang pada saat ini berada dalam tahap finalisasi, Peluang pemanfaatan Yunani sebagai pintu masuk produk RI ke Eropa, mengingat letak Yunani yang strategis. Selain itu, terdapat peluang untuk memanfaatkan peraturan baru Yunani terkait free zone di Yunani. Dalam pembicaraan dengan ACCI tersebut, sektor-sektor perdagangan yang mendapatkan perhatian adalah tekstil, perkapalan dan industri kelautan, kopi, pariwisata serta industri start-up.

Pertemuan dengan Parlemen Yunani, diterima oleh Ms. Panagiota Kozompoli-Amanatidi dan Mr. Dimitrios Emmanuolidis. Pertemuan ini mendorong agar isu perubahan iklim dapat menjadi isu utama dalam pertemuan Inter Parliamentary Union dan dapat ditangani oleh seluruh dunia. Pembahasan mengenai peluang kerja sama antara kedua negara, seperti maritime, perkapalan, transportasi kelautan, ekonomi, terorisme dan isu lainnya.

Yunani Print Page (PDF)

DAFTAR NEGARA GKSB

Tentang

Hubungi Kami

Fokus

Aktivitas & Laporan

Referensi

Sekretariat

Link

Nama Resmi	:	Republik Hellenik
Ibu Kota	:	Athena
Bentuk Negara	:	Republik Parlementer
Lagu Kebangsaan	:	Ymnos Eis Tin Eleftherian
Kepala Negara	:	Presiden Katerina Sakellaropoulou
Kepala Pemerintahan	:	PM Kyriakos Mitsotakis
Menteri Luar Negeri	:	George Gerapetritis
Duta Besar Yunani di Indonesia	:	Stella Bezirtzoglou
Duta Besar RI di Yunani	:	Bebeb Abdul Kurnia Nugraha Djundjunan
Letak Geografis	:	Daerah Yunani terletak diujung tenggara benua Eropa. Sebagian besar kepulauan di Laut Aigeia dan Laut Ionia masuk wilayah Yunani. Di sebelah utara, Yunani berbatasan dengan Albania, Yugoslavia, Bulgaria, dan Turki di daratan Eropa.
Lambang Negara	:	Digunakan sejak 7 Juni 1975
Luas Wilayah	:	131.957 km persegi
Iklim	:	Sedang; musim dingin yang lembut dan basah; musim panas yang panas dan kering
Hari Nasional	:	25 Maret 1821
Masuk Uni Eropa	:	Ya
Hubungan Diplomatik	:	1960
Jumlah Penduduk	:	10.607.051 jiwa
Komposisi etnik	:	Greek 91.6% Albanian 4.4% Other 4%
Agama	:	Greek Othodox 81-90% Muslim 2% Other 18%
Mata Uang	:	Euro (EUR)
Bahasa Nasional	:	Greek
Sumber Daya Alam	:	Lignit, minyak bumi, bijih besi, bauksit, timbal, seng, nikel, magnesit, marmer, garam, potensi tenaga air
GDP	:	299.3 miliar USD
Pertumbuhan GDP	:	1.4%
GDP per kapita PPP	:	27.800 USD
Komoditas ekspor utama	:	Mesin, peralatan transportasi, bahan bakar, bahan kimia
Nilai Perdagangan Indonesia – Yunani	:	280 juta USD
Ekspor Utama Indonesia ke Yunani	:	Refined palm oil, peralatan komunikasi, kertas, biji kopi dan arang
Impor Utama Indonesia dari Yunani	:	Kapas, tinta cetak, tembakau, recovered pulp dan recovered kraft paper.
Tingkat Inflasi	:	1.1%
Pengangguran	:	21.5%
Keanggotaan pada organisasi regional/ internasional:	:	Australia Group, BIS, BSEC, CD, CE, CERN, EAPC, EBRD, ECB, EIB, EMU, ESA, EU, FAO, FATF, IAEA, IBRD, ICAO, ICC (national committees), ICCt, ICRM, IDA, IEA, IFAD, IFC, IFRCS, IGAD (partners), IHO, ILO, IMF, IMO, IMSO, Interpol, IOC, IOM, IPU, ISO, ITSO, ITU, ITUC (NGOs), MIGA, NATO, NEA, NSG, OAS (observer), OECD, OIF, OPCW, OSCE, PCA, Schengen Convention, SELEC, UN, UNCTAD, UNESCO, UNHCR, UNIDO, UNIFIL, UNWTO, UPU, WCO, WFTU (NGOs), WHO, WIPO, WMO, WTO, ZC